Teruslah Kenali Jenis Relationship yang Memanipulatif – Dalam sebuah hubungan pacaran yang di lakukan oleh dua orang tentunya banyak sekali ketidak selarasan yang harus di bicarakan dengan baik.
Manipulasi emosional dalam sebuah hubungan adalah keadaan seseorang yang menggunakan emosi sebagai senjata untuk mengendalikan pasangannya. Adanya manipulasi dalam sebuah hubungan akan menciptakan relasi tidak seimbang, di mana seseorang berada di posisi dominan, dan pasangannya akan lebih tunduk.
1. Gaslighting
Gaslighting adalah suatu bentuk manipulasi secara psikologi dalam hubungan interpersonal dengan melemahkan rasa percaya diri korban sehingga membuat mereka mempertanyakan pikiran, perasaan bahkan kewarasan mereka. Hal ini membuat korban sulit memercayai keputusan yang dibuatnya sendiri.
Seorang gaslighter tidak mau disalahkan, bahkan saat dirinya memang love relationship bersalah. Alih-alih mengakuinya, dia justru akan mengalihkan kesalahan tersebut kepada pasangannya. Dia akan beralasan bahwa apa yang dilakukannya saat ini adalah dampak dari perbuatan pasangannya. Hal ini membuat korban selalu merasa bersalah dan meragukan dirinya sendiri.
2. Playing victim
Playing victim adalah sikap seseorang yang memposisikan dirinya sendiri sebagai korban. Meski melakukan sebuah kesalahan, pelaku akan menunjukkan bahwa ia hanya korban, bahkan tak segan untuk selalu memutar situasi agar terlihat bahwa dia adalah pihak yang dirugikan.
Pelaku playing victim tidak pernah bertanggung jawab atas perbuatan buruk mereka, bahkan selalu memutar balikkan fakta. Jika setiap terjadi konflik dengan pasangan berakhir dengan kamu yang harus meminta maaf, mungkin saat ini kamu sedang berada pada hubungan yang penuh manipulasi.
3. Mencari dukungan saat terjadi konflik
Permasalahan dalam relationship sebaiknya diselesaikan secara pribadi terlebih dahulu, kecuali jika konflik yang terjadi sudah membahayakan salah satu pihak, misalnya tindak kekerasan. Mencari dukungan kepada teman ataupun keluarga saat terlibat masalah dengan tujuan untuk memojokkan pasangan termasuk bentuk manipulasi emosional.
Saat terjadi konflik dan pasanganmu menceritakan masalah tersebut hanya dari sudut pandangnya saja, besar kemungkinan lingkungannya akan men-judge dan memojokkanmu. Bentuk manipulasi ini juga menyebabkan korban menjadi pihak yang terlihat paling bersalah.